Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BUNGA BANK DAN KARTU KREDIT ADALAH RIBA


📝TERKENA GANGGUAN JIN AKIBAT RIBA

BUNGA BANK DAN KARTU KREDIT ADALAH RIBA


Inilah ancaman bagi pemakan riba atau orang yang memanfaatkan hasil riba.
Ia akan dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat seperti orang yang kesurupan setan lantaran gila.

Allah ﷻ berfirman,

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) gila.”
(QS. Al Baqarah: 275)

Apa yang dimaksud dengan ayat di atas?

Ayat di atas dimaksudkan ketika dibangkitkan dari alam kubur.

Ibnu Katsir berkata, 
“Orang yang memakan (mengambil) riba akan bangkit dari kubur mereka pada hari kiamat seperti orang yang terkena ayan (epilepsi) saat berdiri, di mana ia bertindak serampangan karena kerasukan setan. Saat itu ia berdiri sangat sulit.” 
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 278).

Ibnu ‘Abbas berkata, “Pemakan riba akan bangkit pada hari kiamat dalam keadaan gila dan mencekik dirinya sendiri.”

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Itulah keadaan yang buruk bagi orang yang memakan riba.
Orang yang memakan riba tidak dapat berdiri dari kuburnya pada hari berbangkit melainkan seperti orang yang kerasukan yang nampak gila.”
(Tafsir Al Karimir Rahman, hal. 117).

Imam Asy Syaukani membahas lebih luas, tercatat bahwa ancaman riba yang dimaksud dalam ayat bukan hanya untuk pemakan riba.
Yang disebut dalam ayat untuk pemakan riba hanya untuk menunjukkan jeleknya pelaku tersebut.
Namun setiap orang yang bermuamalah dengan riba terkena ancaman ayat di atas, baik yang memakan riba (rentenir) maupun yang menyetor riba (yang meminjam uang atau nasabah).

Imam Asy Syaukani juga berpendapat bahwa keadaan dia seperti orang gila yang kerasukan setan itu bukan hanya saat dibangkitkan dari kubur, namun berlaku untuk keadaannya di dunia. Orang yang mengumpulkan harta dengan menempuh jalan riba, maka ia akan berdiri seperti orang majnun (orang gila) yaitu karena sifatnya yang rakus dan tamak. Gerakannya saat itulah seperti orang gila. Seperti jika kita melihat ada orang yang tergesa-gesa saat berjalan, maka kita sebut ia dengan orang gila.
(Lihat Fathul Qodir karya Asy Syaukani, 1: 499).

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari riba serta menganugerahkan kita rezeki yang thoyyib dan halal.
Hanya Allah ﷻ yang memberi taufik.

Kisah Suami Istri Pemakan Riba

Pada acara ruqyah kemarin di subang ada pelajaran berharga buat kita semua, yaitu sepasang suami istri dan satu anaknya yang berumur 8 tahun, ikut menyimak acara kita dari awal pagi s/d sore, seperti biasa acara ruqyah syar'iyyah yang kita adakan, di bagi beberapa sesi, yaitu sesi pertama di awali pemaparan materi Tazkiyatun nafs dilanjut sesi kedua praktik ruqyah mandiri, sesi ketiga terapi ruqyah, break dzuhur ishoma...

Lalu dilanjut dengan sesi diagnosa dan konsultasi serta terapi Qur'ani intensif, pada sesi inilah sepasang suami ini saya yang tangani, di awali dengan proses diagnaosa keluhan-keluhan apa yang dirasakan, sang suami mengawali konsultasi nya dengan menyampaikan keluhan migrain di bagian kepala kanan yang hampir dua tahun tak kunjung sembuh, karena asbab mengalami kecelakaan tabrakan mobil, dan beliau menyampaikan setelah proses ruqyah merasakan baikan dan mengalami detoks muntah-muntah saat proses ruqyah.

Dilanjut dengan konsultsi istrinya, beliau mengeluhkan sering mengalami mimpi melihat ular hitam dan selalu berulang-ulang serta sering emosi terhadap suaminya.

Pada sesi ruqyah pun sang istri mengalami detoks muntah-muntah, saat prosesi diagnosa beliau menyampaikan baru tahu bahwa BUNGA BANK DAN KARTU KREDIT ADALAH RIBA, karena ketika proses tazkiyah nafs beliau tersentuh jiwanya ketika kita sampaikan materi tentang konsep lalat dan sampah, yaitu bahwa setiap kesakitan dan kesulitan dalam hidup adalah diakibatkan karena dosa-dosa kita sendiri, dan salah satu dosa yg besar adalah dosa terlibat RIBA bahkan lebih besar dari dosa zina, sehingga atas dosa-dosa itulah kita bisa dikuasai oleh syaithan.

Saya sampaikan firman Allah ﷻ

هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلٰى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيٰـطِيْنُ  ؕ

"Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?"
[QS. Asy-Syu'ara': Ayat 221]

تَنَزَّلُ عَلٰى كُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْمٍ ۙ

"Mereka (syaithan) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa"
[QS. Asy-Syu'ara': Ayat 222]

Seketika itulah suami istri ini menyadari akar masalah yang selama ini mereka rasakan yaitu terlibat RIBA, dengan mempunyai beberapa KARTU KREDIT, leasing mobil, dan KPR rumah, lalu berlangsunglah proses terapi Qurani intensif, sang suami hanya mearsakan ketenangan di dadanya, namun sang istri marasakn seperti kedinginan dan histeris ketakutan sambil berkata,
"Pak ada ular besar mata nya merah mendekat"

Lalu saya minta bantuan suaminya untuk membantu proses ruqyah dengan menekan pelipis istrinya serta bagian punduknya, dan terjadi lagi detoks muntah-muntah serta mulai tenang tidak histeris.

Setelah proses terapi intensif, lanjut dengan diskusi dan sharing tentang mu'alamah akad-akad yang Islami dan yang tidak Islami.

Alhamdulillah suami istri ini tercerahkan dan bertekad mau hijrah melunasi beberapa akad Ribawi.

Teringat ucapan Ibnul Qayyim rahimahullah,

اَلْمَعَاصِيْ سَدٌّ فِيْ بَابِ الْكَسَبِ

"Maksiat-maksiat adalah penghalang di pintu rezki"

Walaupun secara materi kita berlimpah tapi belum tentu berkah, ketika kita bermaksiat melanggar syariat Allah ﷻ

Bahkan ketika maksiat itulah memberi kesempatan kepada syaithan-syaithan untuk menguasai jiwa dan raga bahkan kehidupan keluarga kita.

Post a Comment for "BUNGA BANK DAN KARTU KREDIT ADALAH RIBA"