Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Pohon Jati yang Perlu Kamu Tahu

Jenis-Jenis Pohon Jati yang Perlu Kamu Tahu (Plus Pengalaman Gagal Pilih Bibit!)

Jenis-Jenis Pohon Jati yang Perlu Kamu Tahu

Kalau ngomongin pohon jati, yang kebayang pasti kayunya yang kuat, awet, dan harganya mahal. Tapi tahukah kamu, nggak semua jati itu sama? Dulu, waktu pertama kali mau nanam jati di lahan kosong belakang rumah, saya kira semua jenis jati itu identik. Eh, ternyata salah besar! Ada beberapa jenis, dan pemilihan bibit yang asal-asalan bikin saya nyesel setengah mati.

1. Jati Emas (Tectona grandis var. faster growing)

Ini jenis jati yang paling sering diburu karena pertumbuhannya cepat—bisa dipanen dalam 10–15 tahun, beda sama jati biasa yang butuh 20+ tahun. Tapi hati-hati, pengalaman pahit saya beli bibit "jati super cepat" abal-abal di online shop bikin rugi. Katanya umur 8 tahun sudah bisa dipanen, eh ternyata kayunya keropos dan mudah lapuk.

Tips:

  • Pastikan beli bibit dari penyedia bersertifikat.

  • Cek fisik batang: kulitnya harus mulus, nggak ada bercak jamur.

2. Jati Putih (Gmelina arborea)

Sering dikira "jati" karena tekstur kayunya mirip, padahal ini spesies berbeda. Dulu saya sempat terkecoh karena harganya lebih murah. Ternyata, daya tahannya kalah jauh dibanding jati asli—lebih rentan rayap dan mudah melengkung kalau kena udara lembap.

Kelebihan:

  • Cocok untuk kerajinan atau furnitur indoor (meja, pigura).

  • Pertumbuhan lebih cepat dari jati biasa.

3. Jati Perhutani (Tectona grandis L.)

Ini jati "legenda" asli Indonesia yang biasa dikelola Perhutani. Kualitasnya top banget buat mebel atau konstruksi berat. Dulu, saya sempat nawarin kayu jati tua ke pengrajin mebel, dan mereka langsung tahu ini jati Perhutani karena seratnya padat dan warnanya kecokelatan tua.

Keunikan:

  • Butuh waktu lama (minimal 20 tahun) untuk hasil optimal.

  • Tahan cuaca ekstrem dan serangan hama.

4. Jati Burma (Myanmar Teak)

Jati import ini terkenal karena seratnya indah dan kadar minyak alaminya tinggi, jadi lebih tahan air. Dulu pernah lihat langsung di showroom mebel premium—harganya selangit! Tapi kalau mau nanam sendiri, siap-siap bersabar karena adaptasinya lumayan tricky di iklim tropis basah.

Catatan:

  • Butuh tanah dengan drainase super baik (saya pernah gagal karena tanah terlalu lembap).

  • Cocok untuk daerah dengan musim kemarau panjang.

5. Jati Solomon (Solomon Islands Teak)

Nggak sepopuler jati lain, tapi sedang naik daun karena klaim "ramah lingkungan". Saya pernah ikut proyek penghijauan pakai jenis ini, tapi ternyata pertumbuhannya lambat banget di tanah Indonesia. Mungkin lebih cocok di daerah Pasifik.

Kesalahan yang Bisa Kamu Hindari

  • Asal beli bibit murah: Jati palsu (seperti akasia atau sengon laut) sering dikemas mirip jati asli.

  • Tanah nggak diuji: Jati butuh tanah gembur dan pH 6–7. Dulu, lahan saya terlalu asam, hasilnya batang jadi kerdil.

  • Ekspektasi waktu panen: Jati emas sekalipun nggak bisa dipanen dalam 5 tahun—jangan percaya iklan bombastis!

Ngomong-ngomong, jenis jati favorit saya tetap jati Perhutani. Meski lama, hasilnya memuaskan banget. Kalau kamu punya pengalaman nanam jati atau mau tanya, komen di bawah ya!

Mau investasi pohon jati platinum klik disini 

Post a Comment for " Jenis-Jenis Pohon Jati yang Perlu Kamu Tahu"